Satpol PP Prov. Sulbar dan HMI Cab. Manakarra Saling Memaafkan

Kasatpol PP dan Damkar Prov. Sulbar, Bujaeramy Hassan sore ini, Kamis 7 Juli 2022 bertemu dengan Ketua HMI Cabang Manakarra, Anshar bertempat di Kantor Polresta Mamuju. Pertemuan tersebut merupakan upaya mediasi yang dilakukan oleh pihak Polresta Mamuju untuk menindaklanjuti laporan yang disampaikan oleh Anshar terkait dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP Prov. Sulbar saat penanganan pengamanan unjuk rasa yang dilakukan oleh HMI Cabang Manakarra di kantor Gubernur Sulawesi Barat pada hari Kamis, 30 Juni yang lalu.

Pada kesempatan tersebut, Bujaeramy Hassan mewakili Satpol PP dan Damkar prov. Sulbar menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang telah dirasakan oleh para kader HMI Cabang Manakarra akibat tindakan pengendalian yang dilakukan oleh salah seorang anggotanya. “Saya selaku Kasat sekaligus selaku alumni HMI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang Adinda Anshar dan kader HMI Cabang Manakarra rasakan akibat tindakan yang telah dilakukan oleh anggota saya. Tidak ada unsur kesengajaan personil saya  untuk melakukan tindak kekerasan pada Adinda Anshar dan adinda yang lain. Personil saya hanya mengambil langkah yang  terukur dalam pengendalian situasi pada saat itu” ucapnya.

Bujaeramy menyampaikan, pihaknya selalu memberikan pengayaan dan tak henti-hentinya membangun kesamaan persepsi dengan seluruh personil Satpol PP Prov. Sulbar bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa maupun organda atau pihak manapun merupakan penyaluran pendapat warga negara yang dijamin oleh undang-undang. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum juga telah menggariskan kewajiban pemerintah terkait pelaksanaan kebebasan menyampaikan pendapat dimaksud. Menurutnya, dalam pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum oleh warga negara, aparatur pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melindungi hak asasi manusia, menghargai asas legalitas dan menghargai prinsip praduga tidak bersalah, serta menyelenggarakan pengamanan. lebih lanjut disebutkan, bahwa perlindungan hak asasi manusia diperuntukkan pada seluruh warga negara sehingga pelaksanaan unjuk rasa seyogianya tidak boleh melanggar hak-hak warga negara yang lain. “Itulah salah satu arti penting hadirnya Satpol disetiap unjuk rasa, untuk menjaga hak-hak seluruh warga negara dapat terjamin dengan baik” ujarnya. Pria yang akrab disapa Buja ini juga menuturkan bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum dilaksanakan dengan berlandaskan pada asas keseimbangan antara hak dan kewajiban, asas musyawarah dan mufakat, asas kepastian hukum dan keadilan, asas proporsionalitas, serta asas manfaat.

Pada kesempatan tersebut, Bujaeramy juga mengapresiasi langkah Polresta Mamuju dalam menindaklanjuti laporan HMI Cabang Manakarra. “Saya mengapresiasi langkah Polresta Mamuju dalam menindaklanjuti laporan adinda Anshar” ujarnya. “Saya juga mengapresasi sikap Adinda Anshar dan kader HMI dalam merespon langkah-langkah penyelesaian yang ditawarkan oleh kepolisian. Hal tersebut menujukkan bahwa nilai-nilai kebersamaan masih sangat dijunjung tinggi dalam bingkai ketaatan hukum. Mudah-mudahan Adinda Anshar dan kader HMI Cab. Manakarra sehat selalu sehingga dapat konsisten memainkan peran penting mahasiswa dalam bermsyarakat” ungkapnya.

Bujaeramy melanjutkan, “Adik-adik mahasiswa tidak boleh kehilangan semangat sebagai social control yang akan melakukan kontrol kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan di masyarakat dengan cara memberikan saran, kritik, serta solusi untuk permasalahan sosial di masyarakat maupun bangsa dengan mengandalkan kemampuan akademisnya”. “Selain itu, adik-adik mahasiswa juga merupakan penguat moral yang akan menggunakan kemampuan intelektualnya dalam mengawal dan menjaga nilai-nilai baik di kalangan masyarakat. Peran mahasiswa sebagai penjaga nilai masih sangat dibutuhkan dalam menjaga nilai-nilai kejujuran, empati, keadilan, gotong-royong, dan lain sebagainya dan pada akhirnya adik-adik mahasiwa akan tampil sebagai penerus bangsa yang kuat” ungkapnya. “Adik-adik mahasiswa merupakan kelompok yang tidak pernah kehilangan momentum dalam lintasan sejarah berbangsa dan bernegara. Dimasa silam, adik-adik mahasiswa merupakan pengukir sejarah bangsa, dimasa kini adik-adik mahasiswa pembangun pembaharuan, dan dimasa depan adik-adik mahasiswa merupakan generasi penerus pembangunan yang berkualitas dan memiliki tekad baja serta kekuatan moral yang handal” pungkasnya.