Satpol PP Sulbar Lakukan Pengamanan Aksi Unjuk Rasa di Kantor DPRD Sulawesi Barat

Mamuju – Satpol PP dan Damkar Sulawesi Barat bersama aparat keamanan lainnya dari Polresta Mamuju, Korem 142/Tatag, dan Lanal Mamuju melaksanakan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa yang berlangsung di Kantor DPRD Sulawesi Barat pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Plt. Kasatpol PP Sulbar, H. Aksan Amrullah, yang memimpin langsung pengamanan, mengingatkan anggotanya untuk selalu menjaga sikap humanis dan tidak terprovokasi.

Personel Satpol PP Sulbar saat apel sebelum pengamanan.

“Tetap kompak dan saling menjaga, jangan arogan serta utamakan sikap humanis. Dengarkan komando dan patuhi SOP yang berlaku,” ujar Aksan dengan tegas, menekankan pentingnya disiplin dalam menjalankan tugas.

Massa yang terlibat dalam unjuk rasa berusaha memasuki gedung DPRD Sulawesi Barat, namun mereka terhalang oleh penjagaan ketat di pintu gerbang kantor DPRD. Ketegangan meningkat saat massa mulai melakukan orasi dan membakar ban, yang memicu kericuhan dan saling dorong di antara para demonstran. Situasi semakin memanas karena massa mulai melempar batu dan botol ke arah aparat pengaman.

Baca juga : Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Provinsi Sulawesi Barat Terima Armada Pemadam Kebakaran Pertama

Aparat keamanan, yang terus berupaya mengendalikan keadaan, terpaksa melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa, aparat juga mengejar para massa yang tampak berlarian. Namun, melalui pengeras suara, pihak keamanan mengeluarkan himbauan agar massa menyampaikan aspirasi mereka secara tertib dan tidak merusak ketertiban umum. Setelah beberapa saat, perwakilan massa berhasil melakukan negosiasi dengan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, yang memohon agar mereka membubarkan diri.

Upaya komunikasi antara perwakilan massa dan pihak pengamanan berhasil meredakan ketegangan. Massa akhirnya membubarkan diri secara tertib pada pukul 18.00 WITA, setelah lebih dari tiga jam orasi.

Peristiwa ini menegaskan pentingnya koordinasi antara aparat keamanan dan pihak yang melakukan aksi, serta sikap humanis yang diperlukan untuk menjaga ketertiban. Meskipun sempat terjadi kericuhan, pengamanan yang profesional dan komunikasi yang baik akhirnya memastikan situasi berakhir dengan damai.